Kamis, 26 Juli 2012

Lupa Nama

Temans…. dalam hidup kita makin hari makin banyak orang yang kita kenal, sementara kapasitas memory kita segitu-gitu ajah aka gak bertambah. Diantara orang-orang ini, kita bisa mengenalnya dimana saja dan diantaranya beberapa dari mereka kita sebut keluarga dan teman yang makin hari juga makin bertambah.

Katakanlah keluarga, selain keluarga inti ada juga saudara, belum lagi saudaranya saudara kita, dan seterusnya. Teman pun ada teman waktu kecil, teman sekolah sejak TK sampai kuliah, teman kerja, teman rumah, teman komunitas, teman jalan-jalan dan lain-lain.

Diantara mereka ada yang hampir setiap hari ketemu or at least sering ketemu, ada yang ketemuannya intensif setiap berapa waktu sekali, misalnya kalau arisan setiap bulan sekali atau setiap pengajian seminggu sekali. Namun ada juga yang jarang ketemu, jarang sekali ketemu dan hampir gak pernah ketemu, atau sekedar kenal say hi.

Nah pertanyaannya : apakah kita bisa mengingat semua nama mereka? Utamanya yang jarang ketemu atau yang sekedar kenal say hi? Dengan kapasitas memory kita yang terbatas rasanya sulit untuk mengingat nama orang-orang yang kita kenal….

Hal ini juga terjadi pada saya L gak jarang saya lupa nama orang-orang yang saya kenal bahkan sempet kerja bareng dalam satu tim work tapi sudah luammma banget gak pernah ketemu. Terus begitu ketemu udah say hi dan ngobrol-ngobrol panjang lebar, dianya sudah sebut-sebut nama kita terus begitu tukeran nomor telepon mau nulis namanya o-ow… malu banget gak siy? Ini menyangkut kredibilitas diri *haiya* mau nanya tapi malu takut ketahuan kalau lupa, akhirnya biasanya saya menggunakan “senjata pamungkas” yang biasanya berhasil yaitu menanyakan facebook atau emailnya.

Well, temans… apakah anda pernah mengalami hal yang sama dengan saiah? Lalu apakah yang teman lakukan dalam kondisi seperti itu? Adakah “senjata” andalan yang biasanya teman-teman gunakan? Sharing di sini yuks, sapa tau bisa digunakan juga sama teman-teman lain….


.:SiBart @270712:.

Di Hari Ulang Tahunnya

Lima bulan tiga hari yang lalu kami memutuskan untuk mengakhiri hubungan istimewa diantara kami dikarenakan tidak adanya kata sepakat dan hal ini kami lakukan melalui percakapan online lewat whatsapp messanger (WM). Banyak rasa yang menghinggapi diriku dengan keputusan tersebut dihari itu, ibarat permen ada manis, asem, asin dan mungkin rasa-rasa lain yang tidak bisa dideskripsikan dengan kata-kata.

Setelah hari itu, bisa dibilang sama sekali tak ada komunikasi diantara kami namun jika sekedar ucapan selamat ulang tahun ketika aku mengulang hari lahir memang ada walau hanya lewat pesan singkat melalui WM. Itupun dituliskan dalam ucapan yang sangat standar, yang buat istimewa adalah tak seperti tahun-tahun sebelumnya, kali ini ia mengucapkannya tepat waktu. Selain itu kami pun tak pernah bertemu lagi walau hanya sesaat.

Well, ulang tahun ia kali ini…. terus terang aku sempat bingung tentang apa yang harus aku lakukan perlukah memberinya kado, bahkan sempat terpikir bahwa kado terindah adalah kehadiran. What? Ketemuan? Terus setelah ketemuan mau ngapain gitu? Akhirnya aku tepiskan semua wacana tersebut and lets make it simple but sweet :-)

Ta…da… harinya pun tiba, dan aku sama sekali gak ada persiapan namun ada satu semangat bahwa aku akan menjadi orang yang pertama kali (mungkin juga yang terakhir secara hampir tidak ada yang tau/ingat dengan jelas hari ulang tahunnya) memberinya ucapan pada pukul 00.00 WIB. Sengaja malam itu aku begadang sambil ngoprak-ngoprek power bank, modem dan registrasi kartu perdana untuk modem (biasanya kalau untuk modem aku lebih suka beli kartu perdana baru dibanding harus isi ulang pulsanya, karena secara ekonomis cara seperti ini jauh lebih murah).

Singkat kata, pada pukul 00.00 WIB aku mengirimkan sebuah pesan lewat WM ke nomor barunya yang biasa kami gunakan untuk berkomunikasi via WM tapi kok tanda centangnya cuma satu, artinya tak terkirim selain itu tanggal yang tertera pada last seen kok ya sudah satu bulan lebih, rasanya ada yang janggal. Otak ku terus berputar dan coba observasi hingga akhirnya aku teringat nomor lama yang sudah sempat di non aktifkan ternyata tampak juga sudah menggunakan WM lalu tanpa berpikir panjang lebar aku pun mengirim ucapan ke nomor tersebut, kali ini ada tanda centang dua… syukurlah berarti terkirim tapi ada satu tanya yang menari dalam benakku : “apakah itu masih nomornya?”

Setelah menunggu cukup lama dan tak ada respon dari dirinya (yang rasanya tidak mungkin kalau ia tidak merespon ucapan dariku, secara dirinya bisa dibilang cukup responsif) juga dihantui rasa penasaran dengan nomor lamanya akhirnya walau penuh keraguan aku coba menelpon ke nomor tersebut. Nada sambung cukup lama telpon tersebut tak terjawab, apakah orang yang ditelepon sudah tidur? secara sudah pukul 00.20 WIB. Nyaris putus asa, hampir saja aku tutup telepon tersebut hingga akhirnya ada suara dari sana “selamat pagi” (ahhhh, akhirnya terjawab juga).

Diluar dugaan dirinya justru bingung ketika aku beri ucapan selamat dan rupanya ia sama sekali tidak ingat kalau hari itu adalah hari ulang lahir dirinya (atau mungkin cuma pura-pura aka akting saja? Entahlah…). Tampaknya ia begitu senang dan antusias dengan telepon dari diriku, hal ini terbukti dari suaranya yang terdengar begitu bersemangat, sumringah dan bercerita banyak hal mulai hingga menanyakan beberapa opini juga rencana ke depan… padahal saat itu ia baru saja sampai rumah dari berpergian cukup jauh yang pastinya cukup lelah. Pembicaraan kami pun panjang-lebar, depan-belakang, kanan-kiri, atas bawah dan lain-lain hingga aku tak kuat lagi untuk menahan kantuk yang ditandai dengan bodyku yang berasa panas dingin karena begadang.

Sebelum aku akhiri pembicaraan, aku pun menanyakan kepadanya apakah ada yang mau dibicarakan lagi atau tidak… tampaknya ia belum puas dengan percakapan kami yang pertama kalinya ini sejak lima bulan tiga hari yang lalu. Akupun menjelaskan alasan kenapa aku ingin menyudahi pembicaraan tersebut dan menyampaikan kondisi bodyku, syukurlah ia mau mengerti dan tanpa aku tanya ia pun menceritakan alasannya kenapa selama ini ia tidak contact diriku walau sebenarnya ingin. Hmmmmm, jujur bingung juga siy apakah itu alasan yang sesungguhnya atau sebenarnya ia gengsi? Wallahu’alam bin syawaf…. ia pun minta izin agar aku memperbolehkan dirinya contact aku lagi dan mengutarakan keinginannya untuk mengajak aku nonton… Tak terasa lima puluh menit lebih kami berbincang-bincang seru.

Di hari ulang tahunnya kali ini, syukur alhamdulillah kebekuan diantara kami dapat cair kembali dan Insya Allah tali silahturahmi pun bisa terjalin lagi. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi nanti, apakah kami akan bersatu kembali atau tetap dengan status kami yang seperti sekarang… aku hanya bisa mengikuti kemana air mengalir… let it flow…

Kalau boleh jujur, aku sungguh bahagia bahwa cinta pernah menyatukan kami tapi aku juga sedih karena perbedaan keyakinan memisahkan kami dan tidak dapat menyatukan kami… aku sudah pasrahkan hal ini kedalam genggaman Illahi Rabbi, apapun jadinya hubungan kami nanti… aku percaya bahwa IA sebagai Sang Maha Dalang sudah mengaturnya sedemikian rupa dan aku hanya sebagai wayang harus pasrah mengikuti Sang Maha Dalang….

Selamat mengulang hari lahir ya CoKlat, wish you all the best… semoga bukan cuma aku seorang diri yang mengingat hari ulang tahunmu dan memberikan ucapan di hari yang tepat… semoga ulang tahunmu kali ini membawa banyak keberkahan dalam hidupmu J dan semoga segera ada berita baik mengenai tawaran pekerjaan yang sedang dalam proses negosiasi ini, lalu dimudahkan dan dilancarkan oleh-Nya yaaa, amiiinnn… take care…

“…Kita telah lewati rasa yang pernah mati
Bukan hal baru bila kau tinggalkan aku
Tanpa kita mencari jalan untuk kembali
Takdir cinta yang menuntunmu kembali padaku…”
[Seluruh Nafas – Last Child]

.:SiBart @250712 – WrittenToCelebrateYourBday:.

Sabtu, 12 Mei 2012

Ditujukan Kepada Departemen Terima Kasih

"waidzaa adzaana robbukum lainsyakartum la adzidannakum wala'in kafartum inna adzabiil lasyadiid"
“dan ingatlah tatkala Tuhanmu menyatakan bahwa 'Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambahkan lebih banyak nikmat kepadamu’”



Bagiku hari ini bukan hari biasa dan hari ini tidak sama dengan hari-hari lainnya. Hari ini 12.5.12 umurku bertambah satu artinya berkurang satu pula kesempatanku menjadi penghuni bumi ini.

Seperti beberapa 12 Mei sebelumnya, aku selalu berusaha menertibkan diriku untuk melaluinya dengan berbagi kepada mereka yang membutuhkan sebagai bentuk syukurku kepada Illahi Rabbi atas segala nikmat dan karunia-Nya. Kalau sholat itu ada sholat berjamaah, maka aku coba untuk berbagi berjamaah aka sedekah berjamaah. Maksudnya gini.... kalau cuma aku sendiri yang berbagi, maka apa yang bisa aku berikan jauh lebih sedikit daripada jika dilakukan secara bersama-sama. Untuk itu seperti biasa, aku akan badai otak dan coba inform ke beberapa sabahat dan teman-teman yang punya visi sama untuk menghindari pemikiran-pemikiran yang tidak diinginkan. Alhamdulillah sahabat dan teman-temanku selalu meresponnya dengan antusias dan semangat berbagi.

Well... well... well... beda tahun ini beda tahun lalu. Tahun ini aku ingin berbagi ke tempat yang aku belum pernah berbagi. Entah kenapa aku teringat dengan seorang teman yang aktifis Ikatan Peduli Pendidikan Anak, Ibet begitu panggilannya. Ada rasa ingin menghubungi dirinya walau hanya sekedar menyapa, tanpa berpikir panjang aku langsung menelponnya dan menanyakan perkembangan Gubug IPPA yang diurusnya. Singkat cerita, aku memutuskan untuk berbagi ke Gubug IPPA 12 Mei tahun ini. Seperti biasa aku segera membuat konsepnya dan sounding ke teman-temanku sebelum aku kirimkan konsep tersebut via email. Alhamdulillah gayung bersambut, seperti biasa cukup banyak sahabat dan teman yang meresponnya dengan sangat baik bahkan langsung action. Aku mulai menyicil apa-apa yang bisa aku lakukan agar pada saat hari “H” semuanya sudah tercover.

Dalam perjalanan proses sejak dari membuat konsep hingga menjelang hari “H” begitu banyak “hadiah” yang tak pernah aku duga. Mulai dari reaksi teman-teman yang langsung action, lalu untuk makan siang aku hanya berharap mendapat diskon tapi malah dikasih free, eh diantar pula..subhanallah, dan begitu banyak kemudahan-kemudahan yang aku dapatkan. Alhamdulillah... sesuatu banget yaa...

Berpegang pada salah satu ayat Al-Qur’an lebih tepatnya QS : Ibrahim (14) : "waidzaa adzaana robbukum lainsyakartum la adzidannakum wala'in kafartum inna adzabiil lasyadiid" yang artinya “ dan ingatlah tatkala Tuhanmu menyatakan bahwa 'Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambahkan lebih banyak nikmat kepadamu’” maka tulisan ini sengaja dibuat untuk mengucapkan segala syukur secara tertulis....

#Syukur Part I – Umum

Ditujukan kepada Departemen Terima Kasih...

Yaa Allah, Yaa Rohman, Yaa Rohim yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang..aku mengucap syukur dan terima kasih yang tak terhingga atas nikmat O2 yang masih dapat aku hirup secara gratis hingga tulisan ini dibuat.

Yaa Allah, Yaa Rohman, Yaa Rohim yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang..terima kasih atas segala limpahan nikmat, kasih sayang, rahmat, rejeki, taufik, hidayah dan maghfirah juga pengalaman dan pembelajaran hidup yang telah KAU berikan padaku dengan segala cara-MU yang indah.

#Syukur Part II – Khusus

Ditujukan kepada Departemen Terima Kasih...

Yaa Allah, Yaa Rohman, Yaa Rohim yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang..terima kasih karena apa-apa yang telah aku jadikan goal sejak 12 Mei tahun lalu hingga hari ini, satu per satu telah KAU kabulkan walau belum semua. Mungkin aku masih perlu extra effort dan extra sabar :-)

Yaa Allah, Yaa Rohman, Yaa Rohim yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang..apa yang aku dan teman-temanku lakukan hari ini yaitu berbagi ke Gubug IPPA begitu penuh kemudahan dan kelancaran mulai sejak perencanaan hingga pelaksanaan. Aku tau pasti, itu semua berkat kemurahan dan keberkahan dari-MU maka sekali lagi hamba bersyukur dan berterima kasih kepada-MU atas semua kemurahan yang KAU berikanpada hamba...

Yaa Allah, Yaa Rohman, Yaa Rohim yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang..di hari ini begitu banyak perhatian baik dalam bentuk ucapan maupun doa yang ditujukan kepadaku, aku juga sangat menghargai dan mensyukuri hal tersebut sebagai karunia yang telah KAU berikan kepadaku. Aku mohon dengarkan dan kabulkan-lah doa mereka untukku dan semoga malaikat-MU juga mendoakan hal sama untuk mereka...

Yaa Allah, Yaa Rohman, Yaa Rohim yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang..terima kasih karena utamanya pada hari ini KAU telah beri hamba kesempatan untuk berbagi sebagai bentuk syukur hamba kepada-MU. Terima kasih juga karena KAU telah berikan hamba sahabat dan teman-teman yang begitu baik dan perhatian kepadaku. Aku juga mengucapkan syukur karena KAU telah buka-kan hati mereka untuk mendukung dan membantuku dalam banyak hal, utamanya berbagi pada hari ini, berilah keberkahan untuk mereka yaa Rabb..

Yaa Allah, Yaa Rohman, Yaa Rohim yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang..jika awal hari ini aku awali dengan bermunajat kepada-MU maka ijinkanlah agar hari ini dapat aku akhiri dengan berjuta rasa syukur dan ucapan terima kasih yang aku persembahankan kepada Departemen Terima kasih...

Yaa Allah, Yaa Rohman, Yaa Rohim yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang..pada kesempatan ini aku juga mengucapkan syukur Alhamdulillah untuk hal-hal baik dan indah yang tampak tolol yang aku lakukan tanpa pamrih..juga untuk kebaikan-kebaikan lainnya yang belum sempat dan aku akan aku lakukan...bantu dan bimbinglah aku agar dapat memantaskan diri untuk menjadi pribadi yang semakin baik dan bermanfaat dari tahun ke tahun...

Yaa Allah, Yaa Rohman, Yaa Rohim yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang..tulisan ini ingin ku tutup dengan ucapan syukur alhamdulillah untuk semua hal yang tidak dapat aku ungkapkan satu persatu... terima kasih yaa Allah...

.:SiBart @12-5-12:.

Jumat, 11 Mei 2012

DOA 12:5:12

Segala puji bagi Allah, yang awal tanpa yang awal sebelum-NYA, yang akhir tanpa yang akhir sesudah-NYA. Maha suci Asma-NYA, Maha tampak Anugerah-NYA.

Ya Allah...sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarganya. Shalawat yang awalnya tidak terbatas, yang batasnya tidak berujung, dan akhirnya tidak berhingga.



Rabb...KAU-lah Sang Maha..hari ini genap berkurang satu tahun lagi masaku menikmati dunia ini. Terima kasih yaa Rabb, atas oksigen yang telah KAU berikan padaku hingga detik ini. Terima kasih yang tak terhingga atas semua nikmat dan anugerah yang telah KAU limpakan pada hamba, ibarat tetes air di samudera ata bulir pasir di gurun sahara maka hamba tak kan pernah sanggup menghitung segala kebaikan-MU di lautan samudera dan gurun sahara Kasih Sayang-MU..

Rabb, mengawali hari ini...dikesunyian pertengahan malam yang hening ini, izinkanlah hamba menghaturkan baris doa dan harapan yang ditujukan kepada-MU Rabb...

Bismillaahirrohmaanirrohiim

Alhamdulillaahirobbil ‘aalamiin Alhamdulillaahirobbil ‘aalamiin Alhamdulillaahirobbil ‘aalamiin

Hamdan Yuuwaafii ni’amahu wayukaafii maziidah. Yaa robbana lakal hamdu kamaa yambaghii lijalaali wajhika wa’adhiimi sulthoonik. Wa shollal loohu ‘alaa sayyidina muhammaddin wa’alaa aalihii wa shohbihii ajma’iin.
Segala puji bagi Allah yang menguasai sekalian alam. Pujian yang memadai nikmat-Nya yang selaras dengan kebaikan-Nya. Wahai Tuhan kami, bagi-MU segala puji yang layak bagi keagungan dan kebesaran kekuasaan-MU. Sholawat serta salam semoga tetap dilimpahkan kepada junjungan nabi besar Muhammad Saw, keluarga dan sahabat-sahabat semuanya.

Ya Allah, Ya Bashir, Yang Maha Melihat, sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui rahasia kami yang tersembunyi dan amal perbuatan kami yang nyata, maka terimalah ratapan kami. Engkau Maha Mengetahui keperluan aku dan keluargaku, maka kabulkanlah permohonan kami.

Ya Allah Ya Rohman Ya Rohiim, tolong mantapkanlah aqidah kami, sempurnakanlah ibadah kami, dan baguskanlah akhlak kami. Jadikanlah kami benci pada perbuatan kufur, fasiq, maksiat dan durhaka serta masukkan kami pada golongan orang -orang yang mendapat petunjuk. Sesungguhnya kami bermohon kepada-MU iman yang kekal, yang terus melekat dalam hati kami. Kami bermohon agar Engkau berikan pada diri kami keyakinan yang sungguh-sungguh pada diri-MU sehingga kami mampu mengetahui bahwa tiada sesuatu yang menimpa aku dan keluargaku selain dari yang Engkau tetapkan bagi kami. Maka tolong jadikan aku dna keluargaku rela terhadap apapun yang Engkau bagikan kepada kami.

Ya Allah Yang Maha Pengasih lebih dari segala yang pengasih, sesungguhnya Engkau adalah pelindung bagi kami di dunia ini dan di akhirat nanti. Sebagaimana Engkau telah menunjukan aku dan keluargaku untuk memilih Islam, maka tolong janganlah Engkau mencabutnya dari diri dan hati kami. Ya Allah Ya Waliyy, Yang Maha Melindungi, lindungilah kami dari murka-MU dan siksa neraka. Berilah kepada kami khusnul khotimah, sudahilah amalan kami dengan kebaikan.

Wafatkanlah diri aku dan keluargaku dalam keadaan muslim dan dalam keadaan khusnul khotimah. Tolong wafatkan kami dalam iman dan Islam secara sempurna dalam keridhoan-MU, dan gabungkanlah aku dan keluargaku ke dalam orang-orang yang sholeh dengan tanpa nista dan cobaan.

Ya Allah Ya Ghoffar Ya ‘Afuuw, Yang Maha Mengampuni Yang Maha Pemaaf, ampunilah segala dosa-dosa kami, dan condongkan diri kami pada kebaikan. Tolong peliharalah daging dan kulit aku dan keluargaku dari siksa kubur dan neraka. Dan janganlah Engkau hinakan aku dan keluargaku di hari kiamat nanti. Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji. Berilah kepada aku dan keluargaku taubat nasuha dan taubat sebelum mati, ketenangan ketika hendak mati, keampunan dan rahmat sesudah mati, keampunan ketika dihisab, serta berilah kami cahaya dan perlindungan kelak dalam kubur kami.

Ya Allah, Ya Wahhab, Yang Maha Penganugerah, cintakanlah kami pada iman dan peliharalah ia di hati kami. Bencikanlah kami pada perbuatan kufur, fasiq, maksiat dan durhaka, serta masukkanlah aku dan keluarga dalam golongan orang-orang yang mendapat petunjuk. Ya Allah Ya Fattaah Ya ‘Aliim, berilah aku dan keluargaku tambahan ilmu pengetahuan dan gabungkanlah aku dan keluarga ke dalam kalangan orang-orang yang sholeh dan berilmu.

Ya Allah, Ya Haadii Ya ‘Aliim, Yang Maha Pemberi Petunjuk Yang Maha Mengetahui, berikanlah kepada kami hidayah untuk berbuat baik dan menuntut ilmu, dan tetapkanlah kami pada kebaikan setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami. Berilah kami kemampuan untuk berada dalam kebaikan dan kebenaran serta menjauhi apa-apa yang Engkau larang dan perbuatan sia-sia. Berilah kami ilmu yang bermanfaat bagi urusan akhirat kami. Berilah kami ilmu yang bisa melancarkan urusan dunia kami.

Ya Allah, Ya ‘Aliyy Ya Hasiib, tolong terimalah amalan kami. Berilah kami petunjuk dan kekuatan untuk mampu selalu taat dan bersyukur kepada-MU. Rahmatilah kami sehingga mampu meninggalkan segala kejahatan selama hidup kami, dan rahmatilah kami sehingga mampu tinggalkan segala keburukan dan hal-hal yang sia-sia. Karuniakanlah kepada kami sikap pandang yang baik terhadap kebaikan dan segala yang membuat-MU makin ridho terhadap diri kami.

Ya Allah Ya Ghoffar, Sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau. Kami bermohon agar Engkau hapuskan apa-apa yang Engkau ketahui dari dosa kami. Ampunilah kesalahan kami terhadap-MU, dan bebaskanlah aku dan keluargaku dari padanya. Hindarkanlah diri kami dari dosa terhadap sesama manusia, dan bebaskanlah aku dan keluargaku dari padanya.

Ya Allah Ya Ghofuur, janganlah Engkau biarkan di diri kami suatu dosa pun kecuali Engkau ampunkan, tiada kesusahan dalam diri kami kecuali Engkau lapangkan, tiada suatu hajat keperluan kecuali Engkau penuhi dan mudahkan. Mudahkanlah segenap urusan kami dan lapangkanlah dada kami, terangilah hati kami dan sudahilah seluruh amal perbuatan kami dengan amal yang sholeh.

Aku dan keluargaku berlindung kepada-MU dari kejahatan yang telah kami perbuat, serta keburukan-keburukan yang ditimbulkan darinya. Kami juga berlindung kepada-MU dari kejahatan yang bersembunyi di waktu malam dan siang hari. Aku dan keluargaku bermohon kepada-MU segala kebaikan baik yang cepat maupun lambat dan berikanlah kepada kami rahmat-MU wahai Tuhan Yang Maha Pengasih dari segenap yang pengasih.

Sesungguhnya kami mengakui segala nikmat yang telah Engkau berikan kepada kami. Tolong cukupkanlah aku dan keluargaku dengan harta dan rizki-MU yang halal, hindarkan dan jauhkan kami dari segala yang haram. Puaskanlah kami dengan nikmat dan anugerah yang telah Engkau berikan, dan gantilah apa-apa yang hilang dan lepas dari kami dengan kemurahan dan kebajikan dari-MU.

Aku dan keluargaku bermohon pada-MU kebaikan yang diminta oleh hamba-hamba-MU yang sholeh. Dan kami berlindung pada-MU dari kejahatan yang hamba-hamba-MU yang sholeh meminta perlindungan dari padanya. Berilah kepada kami apa-apa yang telah Engkau janjikan kepada kami dengan perantara rasul-rasul-MU. Ya Allah, aku dan keluargaku bermohon kepada-MU kebaikan yang dimohonkan oleh Nabi-MU, Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam dan kami berlindung pada-MU dari kejahatan sebagaimana yang diminta oleh Nabi-MU Muhammad SAW. Buatlah diri kami lebih mengenal Rasul-MU dan gerakkan serta mudahkan kami dalam meneladani Rasul-MU Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.

Ya Allah, aku dan keluargaku bermohon kepada-MU iman yang sempurna, keyakinan dan aqidah yang benar, ibadah yang baik, akhlak yang bagus, rizki yang halal, baik, luas dan berlimpah, hati yang khusyu’, lidah dan hati yang selalu berdzikir kepada-MU.

Ya Allah Ya Jabbaar Ya Qowiyy, Yang Maha Perkasa Sang Maha Sumber Kekuatan, berilah kami kesehatan dan vitalitas fisik sepanjang usia kami, agar kami bisa kuat dan giat beribadah kepada-MU dan juga mampu memberikan kemanfaatan bagi seluruh makhluk-MU. Berilah kami kekuatan hingga mampu saling mengingatkan dalam taqwa dan kebaikan.

Allahu yaa Rabb... berikut adalah doa yang ingin hamba panjatkan diantara sekian banyak mimpi hamba yang hamba jadikan law of attraction...

Allahumma sholli ‘alaa sayyidina Muhammadin anaalu bihaa ziyaarota syariifika wasyariifihi
“Ya Allah, semoga Rahmat-MU bagi junjungan kami Nabi Muhammad SAW. Dapatlah kami berziarah di kemuliaan-MU (Mekah) dan di kemuliaan-MU Nabi Muhammad SAW (Madinah)”

Allahummarzuqna ziyaarata al-haramayni makkata wa madiinata. Innaka ‘alla kulli syai’in qadiir
“Ya Allah, berikanlah kami rejeki untuk dapat mengunjungi dua kota suci Mekah dan Madinah..sesungguhnya Engka berkuasa atas segala sesuatu”

Satu lagi yaa Rabb... wabil khusus agar masa lajangku segera berakhir, aku mohon dengan segala kerendahan hati berikanlah kepadaku jodoh terbaik pilihan-MU yang dapat membangun bahtera rumah tangga sakinah, mawadah dan warohmah. Nikahkanlah kami dalam keridhaan-MU dan ijinkanlah kami dapat membentuk keluarga cantik yang bersama kami selalu mengagungkan nama-MU...

Allohummab'ats Ba'lan Shoolihan Likhithbathii Wa'atthif Qolbahu 'Alayya Bihaqqi Kalaamikal Qodiimi Wabirosuulikal Kariimi Bi Alfi Alfi Laa Hawla Walaa Quwwata Illaa Billaahil 'Aliyyil 'Azhiim Wa Shollalloohu 'Alaa Sayyidinaa Muhammadin Wa'alaa Aalihii Wa Shohbihi Wa Sallama Walhamdulillaahirobbil 'Aalamiin
“Tuhanku, utuslah seorang suami yang shalih untuk melamarku, condongkanlah hatinya kepadaku berkat kebenaran Kalam-MU yang qadim dan berkat utusanMu yang mulia dengan keberkahan sejuta ucapan LAA HAWLA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAAHIL 'ALIYYIL 'AZHIIM. Dan semoga Allah Melimpahkan Rahmat dan salam kepada junjungan kita, Nabi Muhammad, dan kepada segenap keluarga serta sahabatnya. Dan segala puji bagi Allah Tuhan sekalian Alam”

Rabbana hablana min azwaajina, wa dzurriyyatina qurrata a'yuniw, waj'alna lil muttaqiena imaamaa
"Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami jodoh-jodoh kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang2 yang bertakwa" (QS 25:74)

Robbi Laa Tadzarni Fardan Wa Anta Khoirul Waaritsin
“Ya Allah janganlah engkau tinggalkan aku seorang diri dan engkau sebaik2nya dzat yang mewarisi”

Robbi Hablii Milladunka Zaujan Thoyyiban Wayakuuna Shoohiban Lii Fiddiini Waddunyaa Wal Aakhiroh
“Ya Robb, berikanlah kepadaku suami yang terbaik dari sisi-MU, suami yang juga menjadi sahabatku dalam urusan agama, urusan dunia dan akhirat”

Allaahummaftahlii Hikmataka Wansyur ‘Alayya Min Khozaa Ini Rohmatika Yaa Arhamar-Roohimiin
“Ya Allah bukakanlah bagiku hikmah-MU dan limpahkanlah padaku keberkahan-MU, wahai Yang Maha Pengasih dan Penyayang”

Robbi Innii Limaa Anzalta Ilayya Min Khoirin Faqiir
“Ya Robb, sesungguhnya aku sangat memerlukan suatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku” (Q.S. 28 : 24)

Hasbunallooh Wani’mal Wakiil Ni’mal Maula Wani’man Nashiir
"Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung, Dia adalah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong" (Q.S. 3 : 173 & 8 : 40).

Tolong berikanlah kepada kami surga-MU, segala nikmat di dalamnya dan apapun yang bisa mendekatkan kami kepadanya, baik dari ucapan maupun amal perbuatan. Lindungilah kami dari neraka-MU serta apapun yang bisa mendekatkan kami kepadanya, baik dari ucapan maupun amal perbuatan.

Illahi Roobi...hanya pada-MU hamba berserah diri, hamba ikhlas dan pasrahkan semua hidup hamba dalam genggaman-MU. Hamba mohon berilah yang terbaik untuk hamba dalam menjalani sisa hidup umur hamba agar penuh manfaat dan berkah-MU.

Subhana robbika robbil ‘izzati ‘amma yashifuun wa salaamun ‘alal mursaliin. Wal hamdulillaahi robbil ‘aalamiin.

Al-fatihah....

Bismillaahirrahmaanirrahiim
“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”

Alhamdulillaahirabbil’aalamiin
“Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam”

Arrahmaanirrahiim
“Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”

Maalikiyawmiddiin
“Yang menguasai di hari Pembalasan”

Iyyaakana’buduwa-Iyyaakanasta’iin
“Hanya Engkaulah yang Kami sembah dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan”

Ihdinaashshiraathalmustaqiim
“Tunjukilah Kami jalan yang lurus,”

Shiraathalladziinaan’amta’alayhim Ghayrilmaghdhuubi’alayhim Walaadhdhaalliin
“(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat”

Aminnn... Aminnn... Aminnn... Yaa Robbal ‘Alamin...
Terima kasih yaa Allah....



::SiBart @12512

Rabu, 02 Mei 2012

Aku Sudah Bisa Berenang...

''Kak Iie, terima kasih ya sudah ngajar-in aku renang. Aku sudah bisa berenang sekarang.'' begitu celoteh Ismi disuatu pagi Hari Minggu ketika aku baru tiba di Rumah Amalia. To be honest... terharu sekali mendengar compliment yang begitu polos dan lugu juga merupakan suatu kebanggaan dan sekaligus suatu kesenangan tersendiri bagiku mendapatkan ''sambutan'' pertama pagi itu dari Ismi. Kalimat tersebut terdengar begitu merdu hingga ke kalbu.

Ismi, begitu panggilannya adalah salah satu dari sekian banyak anak-anak insan mulia yang tergabung dalam Rumah Amalia. Mau tau kenapa Ismi bisa berkata seperti itu kepadaku? Begini ceritanya...

Awal Januari yang lalu saat anak-anak Rumah Amalia sedang melakukan Muhasabah di daerah Puncak (FYI muhasabah ini merupakan kegiatan rutin mereka) salah satu kegiatan dipagi hari adalah ber-olah raga. Setelah melakukan senam bersama, kami bermain bola dan memanfaatkan kolam renang yang ada untuk bermain games.

Alih-alih permainan gamesnya tidak jelas, hingga akhirnya kami sekedar bermain basah-basahan karena ternyata adik-adik ini belum bisa berenang. Melihat kondisi ini, aku dan seorang teman membagi adik-adik dalam dua kelompok yaitu kelompok perempuan dan laki-laki.

Untuk kelompok laki-laki ditempatkan di kolam yang agak dalam. Kelompok laki-laki ini diawasi oleh kakak Amalia yang juga laki-laki, Kak Azhar namanya. Sedangkan kelompok perempuan ditempatkan di kolam yang lumayan dangkal yang lebih rendah dari tinggi rata-rata mereka. Untuk kelompok perempuan ini diawasi oleh aku sendiri tetapi setelah Kak Lia memutuskan untuk ikutan basah-basahan bersama kami, aku dibantu oleh Kak Lia.

Anak-anak tampak begitu senang bisa mencemplungkan dirinya ke kolam renang walaupun mereka tampak kedinginan, namun hal itu bukanlah penghalang bagi mereka untuk bermain air. Awalnya sebelum mulai berenang aku biasa atur pernafasan di dalam air , setelah itu aku baru mulai berenang.

Saat aku sedang istirahat mereka meminta aku untuk mengajari mereka berenang (jadi sebenarnya berawal dari ketidaksengajaan). Lalu segera aku kumpulkan anak-anak yang memang ingin belajar berenang, lalu aku brief mereka untuk beri pengarahan secara teori secara singkat. Setelah selesai memberi teori, akupun memerintahkan mereka untuk berbaris di tepi kolam dengan posisi telungkup dan tangan memegang bibir kolam untuk latihan gerakan kaki. Sebagai dasar, aku ajarkan mereka gaya luncur dulu. Satu per satu dari mereka aku suruh u/ praktek gaya luncur dari ujung ke ujung kolam dengan didampingi aku, sehingga aku bisa langsung memberi masukan jika gerakan mereka ada yang salah. Selesai praktek gaya luncur satu per satu dengan pendampinganku, mereka aku suruh praktek sendiri tanpa aku tapi masih dalam pengawasanku.

Mereka antusias sekali untuk belajar berenang, hal ini terlihat dari semangat mereka yang berapi-api. Satu per satu aku perhatikan gerakan dan tingkah mereka, begitu lucu dan menyenangkan. Aku akui tingkat kemampuan mereka berbeda-beda. Ada yang merasa sudah bisa gaya luncur dan datang padaku supaya aku melihat performancenya, lalu minta diajarkan gaya-gaya lainnya. Sebenarnya, tanpa bermaksud menurunkan semangat mereka...aku menilai gerakan mereka belum sempurna terutama gerakan kakinya yang masih belum beraturan, sehingga aku lebih menyarankan mereka untuk terus berlatih gaya luncur, sempurnakan gerakan kaki baru mereka akan mudah untuk mempelajari gaya-gaya lainnya.

Akhirnya, aku kumpulkan mereka lagi untuk brief gaya bebas dan gaya katak secara singkat tapi yang membuat aku geli ada anak yang begitu semangatnya mau mencoba tapi sayang mereka masih belum menguasai dasarnya, mungkin karena waktu yang tersedia sangat minim sehingga tidak mengcover untuk mentransfer ilmu renang ala kadarnya yang masih aku kuasai sejak aku ikut club renang di kantor (alm) bapakku di Gelora Senayan saat aku SD dulu. Waktu yang tersisa kami lanjutkan dengan melancarkan gaya luncur hingga beberapa dari anak-anak ini sudah ada yang bisa berenang sendiri kesana kemari tanpa aku dampingi, thanks God so glad to know it.



Well, begitulah alkisah cerita kenapa Ismi memberiku compliment tersebut diatas. Memang benar ada kepuasan tersendiri jauh dilubuk hati kita ketika kita bisa memberikan sesuatu kepada orang lain, apalagi orang tersebut sangat senang dengan pemberian kita. Sesungguhnya kesenangan si pemberi jauh lebih besar dari yang diberi. Jadi inget status FB salah satu temanku Mba Ferlita Sari :

''Saat orang senang dan bahagia dengan pemberian kita, pastilah kita akan jauh berbahagia dari mereka. Hukum yang sampai saat ini tak terbantahkan...''

Ngemeng-ngemeng tentang memberi, buat saya dalam Bahasa Inggris give = gift. Maksudnya ketika kita memberikan sesuatu untuk orang lain, maka kita telah memberi hadiah untuk diri kita sendiri. Sebisa mungkin berikanlah segala sesuatu yang bisa kita berikan kepada orang lain dengan hati, karena biasanya sesuatu yang datang dari lubuk hati akan diterima dengan hati oleh si penerima, artinya berilah dengan rasa tulus ikhlas sehingga ada keberkahan baik bagi penerima maupun pemberi, Insya Allah.

Yuks, kita tebarkan rahmat dengan budaya saling memberi agar mereka juga bisa menikmati apa yang kita nikmati seperti matahari dan bulan yang dengan setia memberi sinarnya dengan cuma-cuma.... Bahagia mereka, bahagia kita juga :-)


عَلَى الْمِنْبَرِ، وَهُوَ يَذْكُرُ الصَّدَقَةَ وَالتَّعَفُّفَ عَنِ الْمَسْأَلَةِ : اَلْيَدُ الْعُلْيَا خَيْرٌ مِنَ الْيَدِ السُّفْلَى. وَالْيَدُ الْعُلْيَا اَلْمُنْفِقَةُ. وَالسُّفْلَى اَلسَّائِلَةُ
Hadits riwayat Abdullah bin Umar Radhiyallahu’anhu: Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam ketika berada di atas mimbar, beliau menuturkan tentang sedekah dan menjaga diri dari meminta. Beliau bersabda: Tangan yang di atas lebih baik dari tangan yang di bawah. Tangan yang di atas adalah yang memberi dan yang di bawah adalah yang meminta

عَنْ حَكِيْمِ بْنِ حِزَامٍ ؛ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: أَفْضَلُ الصَّدَقَةِ (أَوْ خَيْرُ الصَّدَقَةِ) عَنْ ظَهْرِ غَنِىٍّ. وَالْيَدُ الْعُلْيَا خَيْرٌ مِنَ الْيَدِ السُّفْلَى. وَابْدَأْ بِمَنْ تَعُوْلُ
Hadits riwayat Hakim bin Hizam Radhiyallahu’anhu: Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bersabda: Sedekah yang paling utama atau sedekah yang paling baik adalah sedekah dari harta yang cukup. Tangan yang di atas lebih baik dari tangan yang di bawah. Mulailah dari orang yang engkau tanggung (nafkahnya)


.:SiBart @020512

Belajar Dari Ki Hajar Dewantara

Kalau mendengar nama Ki Hajar Dewantara, apa siy yang terlintas dalam pikiran kita? Pasti diantaranya adalah pendidikan, taman siswa dan tut wuri handayani. Well, beliau memang dikenal sebagai bapak pendidikan di bumi pertiwi ini. Aniwie, dulu jaman SD pasti kita mempelajari sejarah tokoh pendidikan Nasional ini, tapi mungkin sekarang kita sudah tidak mengingatnya dengan baik. Sekedar mengingatkan kembali bahwa Ki Hajar Dewantoro lahir lahir di Yogyakarta, 2 Mei 1889 – meninggal di Yogyakarta, 26 April 1959 pada umur 69 tahun. Beliau memiliki nama asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat (diganti menjadi Ki Hajar Dewantoro (tanpa gelar kebangsawanan supaya bisa lebih dekat dengan rakyat) pada usia 40 tahun).

Bicara tentang Ki Hajar Dewantoro, pasti gak jauh-jauh dari pendidikan tapi sebenarnya apa siy definisi dari pendidikan itu sendiri? Menurut wikipedia pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Masih menurut wikipedia, filosofi pendidikan itu biasanya berawal saat seorang bayi sejak dilahirkan dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan bisa saja berawal dari sebelum bayi lahir seperti yang dilakukan oleh banyak orang dengan memainkan musik dan membaca kepada bayi dalam kandungan dengan harapan ia bisa mengajar bayi mereka sebelum kelahiran. Nah, untuk itu anggota keluarga mempunyai peran pengajaran yang amat mendalam, sering kali lebih mendalam dari yang disadari mereka, walaupun pengajaran anggota keluarga berjalan secara tidak resmi.

Ki Hajar Dewantara, pendidik asli Indonesia, melihat manusia lebih pada sisi kehidupan psikologiknya. Menurutnya manusia memiliki daya jiwa yaitu cipta, karsa dan karya. Pengembangan manusia seutuhnya menuntut pengembangan semua daya secara seimbang. Pengembangan yang terlalu menitikberatkan pada satu daya saja akan menghasilkan ketidakutuhan perkembangan sebagai manusia. Beliau mengatakan bahwa pendidikan yang menekankan pada aspek intelektual belaka hanya akan menjauhkan peserta didik dari masyarakatnya. Sementara pendidikan yang humanis menekankan pentingnya pelestarian eksistensi manusia, dalam arti membantu manusia lebih manusiawi, lebih berbudaya, sebagai manusia yang utuh berkembang. Menurut Ki Hajar Dewantara bapak pendidikan kita, hal tersebut menyangkut daya cipta (kognitif), daya rasa (afektif), dan daya karsa (konatif)). Singkatnya, “educate the head, the heart, and the hand !”

Ajaran Ki Hajar Dewantoro yang sangat populer dan dijadikan semboyan pendidikan kita adalah Ing Ngarso Sun Tulodo, Ing Madyo Mbangun Karso, Tut Wuri Handayani yang intinya bahwa seorang guru atau pemimpin harus memiliki ketiga sifat tersebut agar dapat menjadi panutan bagi orang lain. Guru sebagai pendidik yang merupakan perantara Tuhan maka guru sejati sebenarnya adalah berwatak pandita juga, yaitu mampu menyampaikan kehendak Tuhan dan membawa keselamatan.

Mau tau lebih dalam ajaran bapak pendidikan kita ini? Yuks, kita selami ajaran beliau kata demi kata :

Ing Ngarso Sun Tulodo
Ing ngarso = didepan / dimuka
Sun = Ingsun = saya
Tulodo = tauladan
Jadi makna Ing Ngarso Sun Tulodo adalah menjadi seorang guru atau pemimpin atau panutan harus mampu memberikan suri tauladan bagi orang - orang disekitarnya. Sehingga yang harus dipegang teguh oleh seseorang adalah kata suri tauladan.

Ing Madyo Mbangun Karso
Ing Madyo = di tengah-tengah
Mbangun = membangkitan atau menggugah
Karso = bentuk kemauan atau niat
Jadi makna dari kalimat tersebut adalah seorang guru atau pemimpinan atau panutan ditengah kesibukannya harus juga mampu membangkitkan atau menggugah semangat . Karena itu mereka juga harus mampu memberikan inovasi-inovasi dilingkungannya dengan menciptakan suasana yang lebih kodusif untuk keamanan dan kenyamanan.

Tut Wuri Handayani
Tut = nututi = mengikuti
Wuri = mburi = belakang
Tut Wuri = mengikuti dari belakang
Handayani =berati memberikan dorongan moral atau dorongan semangat
Jadi maksud Tut Wuri Handayani ialah seorang guru atau pemimpin atau panutan harus memberikan dorongan moral dan semangat kerja dari belakang. Dorongan moral ini sangat dibutuhkan oleh orang - orang disekitar kita menumbuhkan motivasi dan semangat. Dari definisi kebahasaan Tut Wuri Handayani ini dapat kita tafsirkan ke dalam beberapa prinsip yaitu : prinsip kemandirian, prinsip regenerasi, prinsip edukasi dan pembinaan, juga prinsip pengawasan dan pengarahan.

Jadi secara tersirat Ing Ngarso Sun Tulodo, Ing Madyo Mbangun Karso, Tut Wuri Handayani berarti figur seseorang guru atau pemimpin atau panutan yang baik adalah disamping menjadi suri tauladan atau panutan, tetapi juga harus mampu menggugah semangat dan memberikan dorongan moral dari belakang agar orang - orang disekitarnya dapat merasa situasi yang baik dan bersahabat . Sehingga kita dapat menjadi manusia yang bermanfaat di masyarakat.

Akhirnya kita perlu menyadari bahwa tujuan pendidikan adalah memanusiakan manusia muda. Pendidikan hendaknya menghasilkan pribadi-pribadi yang lebih manusiawi, berguna dan berpengaruh di masyarakatnya, yang bertanggungjawab atas hidup sendiri dan orang lain, yang berwatak luhur dan memiliki keahlian.

Well, teman-teman sebagai seorang yang baik (walaupun mungkin orang lain menganggap kita tidak baik tetapi pasti dari dalam diri kita sendiri ada keinginan untuk menjadi baik dan lebih baik lagi) apapun profesi dan posisi kita dalam kehidupan sehari-hari kita pasti menjadi panutan atau pemimpin, entah itu di kantor, di sekolah, di organisasi atau setidaknya di rumah. Kadang tanpa kita sadari kita adalah guru bagi orang-orang di sekitar kita, baik secara langsung ataupun tidak kita memberikan pendidikan pada mereka. Lalu apakah tindak tanduk dan sikap kita sudah mencerminkan hal-hal yang sudah diajarkan oleh Ki Hajar Dewantoro?

Yuk, sama-sama kita instropeksi diri. Bagi teman-teman yang merasa dirinya sudah seperti itu, syukur alhamdulilllah semoga teman-teman bisa lebih meningkatkan kuwalitas Ing Ngarso Sun Tulodo, Ing Madyo Mbangun Karso, Tut Wuri Handayani dalam implementasi kehidupan sehari-hari. Sedangkan bagi teman-teman yang merasa belum bisa mengaplikasikannya, don’t worry tidak pernah ada kata terlambat. Ayo bangkit, teman-teman bisa kok. Mari kita sama-sama belajar dari bapak pendidikan kita Ki Hajar Dewantoro, jangan sia-siakan pengorbanan beliau. Kita harus amalkan ilmu yang telah diwariskan beliau pada kita juga pada anak cucu kita kelak. Kalau pinjam istilahnya Bung Karno, “jas merah” jangan lupakan sejarah.

Selamat hari Pendidikan Nasional 2012. Terima kasih kepada seluruh guru-guru di bumi pertiwi. Kalian adalah penerus perjuangan Ki Hajar Dewantara yang nyata....

“Terpujilah, wahai engkau, ibu bapak guru
Namamu akan selalu hidup, dalam sanubariku
Semua baktimu, akan kuukir, di dalam hatiku
Sbagai prasasti, terimakasihku, tuk pengabdianmu
Engkau sebagai pelita dalam kegelapan,
Engkau laksana embun penyejuk, dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan pembangun insan cendekia”



.:SiBart @020512
[ditulis dalam rangka Hari Pendidikan Nasional]

Tali Sepatu

Kenapa ada tali sepatu? Salah satu alasannya adalah agar kaki kita dapat dengan mudah masuk kedalam sepatu dan setelah itu tali sepatu tersebut kita kencangkan agar tidak longgar sehingga kaki kita tidak keluar-keluar pada saat kita gunakan untuk berjalan maupun berlari.

Tali sepatu selain berguna sebagai pengikat sepatu, bisa juga digunakan sebagai aksesories walaupun secara umum tali sepatu itu terlihat sebagai barang yang “sepele". Biasanya tali sepatu didapat satu paket pada saat beli sepatu tapi ada juga yang dijual terpisah. Nah, untuk tali sepatu yang dijual terpisah harganya sangat bervariasi lho, mulai dari seribu perak per pasangnya untuk yang termurah. Pasti dalam benak kita berpikir bahwa harga sepasang tali sepatu pasti gak mahal-mahal banget. Jangan salah... walaupun barang "sepele” ada tali sepatu termahal yang dibandrol dengan harga US$. 19,000.00 atau Rp. 197.000.000,00. Tali sepatu termahal ini dibuat oleh Colin Hart dari Amerika serikat. Kenapa mahal? karena bahannya terbuat dari emas 24K :-) nah termahal kedua terbuat dari perak dengan harga US$. 3,000.00 atau sekitar Rp. 26.000.000,00 dibuat oleh orang yang sama pula. Gak percaya? silakan dibaca info lengkapnya di : http://infoemas24k.wordpress.com/2012/05/02/ini-dia-tali-sepatu-termahal-didunia-dihargai-rp-197-juta/

Oh iya, baru-baru ini tali sepatu juga digunakan sebagai modus perampokan yaitu untuk mengikat para korban atau sandera, tapi kita gak akan bahas hal tersebut disini. Aniwei buswei, ada aneka cara mengikat tali sepatu supaya bisa bervariasi diantaranya model lurus, silang, kotak-kotak dan lain-lain. Biasanya yang sering digunakan dan yang paling mudah adalah yang model lurus. Nah, untuk anak-anak yang baru belajar biasanya diajarkan yang model lurus kemudian diikat pita, bahkan ada beberapa iklan media elektronik yang menayangkan ketika seorang anak berhasil mengikat tali sepatunya sendiri. Ternyata hal tersebut merupakan sebuah perkembangan anak yang dapat membanggakan untuk sang ibu dan anak itu sendiri.

Nah, sebenernya ini yang mau saya “angkat” pada tulisan ini. Mengikat tali sepatu bukanlah pekerjaan yang mudah bagi seorang anak yang sedang dalam masa pertumbuhan dan baru belajar begitu banyak hal diantaranya mengikat tali sepatu. Padahal pada saat sedang digunakan untuk berjalan, bermain atau berlari tali sepatu tersebut bisa saja lepas secara tidak sengaja. Ketika tali sepatu seorang anak yang sedang bermain lepas biasanya anak-anak tidak terlalu memperhatikan sehingga tidak menyadari bahwa tali sepatunya lepas dan mereka terus saja bermain, padahal jika dibiarkan hal ini dapat membahayakan anak tersebut atau bahkan ketika mengetahui bahwa tali sepatunya lepas pun anak-anak ini biasanya sulit atau bingung untuk mengikatnya kembali sehingga mereka tidak aware.

Teman begitu banyak bentuk cinta yang bisa kita berikan kepada orang-orang disekitar kita, diantaranya adalah dengan mengikatkan tali sepatu seorang anak yang lepas ketika mereka sedang bermain dengan teman-temannya. Hal inilah yang dilakukan oleh seorang kawan saya. Saat kami sedang meluangkan waktu bersama dalam sebuah outbond “Petani Cilik” yang diadakan oleh Rumah Amalia di Tanah Tingal Ciputat, saya melihat kawan saya begitu tulus membantu seorang adik yang tidak menyadari bahwa tali sepatunya lepas ketika sedang bermain bersama teman-temannya. Terkesan dengan kejadian itu dan tak mau kehilangan moment tersebut saya mengabadikannya dengan memotret moment tersebut.

Sepanjang perjalanan dihari itu, rasa syukur saya pada Sang Maha Cinta semakin bertambah karena bisa melihat dan merasakan begitu banyak cinta. Cinta pada sesama kawan, cinta pada anak-anak yang secara “darah” mereka bukan siapa-siapa kami tetapi kami begitu mengasihi mereka seperti bagian dari keluarga kami sendiri, diantaranya prosesi pengikatan tali sepatu. Semoga semakin banyak orang yang pandai bersyukur dengan lebih banyak berbagi cinta pada sesama, terutama kepada mereka yang membutuhkan sehingga juga bisa merasakan betapa berharganya hidup ini dan betapa kita tidak sendiri di dunia yang begitu indah ini.

Ternyata..... cinta itu lebih kental daripada darah ;-)

dan ingatlah ketika Allah menyatakan, 'sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti AKU akan menambah (nikmat) kepadamu...' [QS 14 : 7]

sayangilah semua yang ada dimuka bumi, maka seisi langit akan mencintaimu [unknown]


.:SiBart @010512

[mendadak terinspirasi nulis saat edit photo]

Minggu, 22 April 2012

2 x 22 Telah Berlalu

"Tuhan Sang Maha Dalang...hamba pasrahkan hubungan kami hanya pada-MU. Jika memang takdirmu mempersatukan kami dalam ikatan suci-MU mengikuti sunah Rasul-MU tuntunlah ia kembali padaku dengan keyakinan dan keputusan yang sudah berubah yaitu menyamakan perbedaan yang ada juga tujuan yang sama. Mudahkan dan lancarkan segalanya bagi kami, ijinkanlah kami membentuk keluarga cantik yang sakinah, mawadah dan warohmah bersama kami mengagungkan nama-MU namun jika kau tuliskan dirinya bukan untukku hilangkanlah rasa cinta dan rindu untuknya dalam diriku. Berilah petunjuk-MU apa yang harus hamba lakukan yaa Rabb. Berilah hamba hati yang ikhlas dan ridho atas apa yang telah kau tuliskan pada hamba, berilah hamba kekuatan dalan menjalani semuanya, bimbinglah selalu hamba agar bisa mendapat ridho, magfirah dan surga-MU. Untuk dirinya yaa Rabb, dalam jarak hamba titipkan ia hanya pada-MU. Sentuhlah hatinya dengan kasih-MU, lindungi dan jagalah dirinya dimanapun ia berada, sayangi dan cintailah ia dengan segenap cinta-MU, sampaikan cinta dan rinduku untuknya. Rabb, hanya pada-MU hamba sandarkan untaian doa dan harapan, kabulkanlah doa hamba yaa Rabb. Aminnn... aminnn... aminnn... yaa Allah... yaa Robbal 'alamin"

Pagi itu sebelum berangkat kerja seperti biasa aku menyapa dirinya melalui sebuah messanger dan kebetulan di hari itu ada sesuatu hal yang ingin aku tanyakan padanya. Percakapan kamipun berkembang ke berbagai hal hingga akhirnya terpikir untuk sekalian menanyakan pertanyaan yang sudah sering kali aku tanyakan namun selalu terjawab absurd. Beginilah sebagian dari percakapan kami via sebuah messanger :

aku Hm.... ngemeng2 apa kita gak mau “nyusul” si Awan menikah biar kala ada yg h*rn* bisa disalurkan ke tempatnya
dia Ahhh... sdh ada kanalnya kok... buat gw lohhh... :-D
Gak tahu gmn dng dirimu... :-(
Cm bejanda loh....
akuTuh kan.... :-(
Pasti nge-les dech... :-(
diaNgeles?
Mau dimulai debatnya nihhhhh....
Ahhh... gak usahlah, baru saja kita bs cangbincang yg seruuu kok...


Memang kalau dirunut-runut, kami itu baru sekitar tujuh hari kembali berkomunikasi setelah hampir tiga minggu kami loss contact atau idle. Ke-idle-an ini pun terjadi karena aku menanyakan hal yang cukup sering aku tanyakan dan seringnya selalu jawaban absurd yang aku terima sehingga aku merasa tidak puas atas ketidak-konsisten-an jawaban darinya. Hm.....mungkin juga dirinya merasa jengah atau terpojok atau merasa tertekan dengan pertanyaanku.

Mau tau apa pertanyaan yang sering aku tanyakan itu? Ya, seperti kebanyakan perempuan pada umumnya, setelah menjalani proses pendekatan dan jalan bersama untuk waktu yang cukup lama walaupun waktu yang cukup lama disini pasti relatif sekali di sini. O ya, hubungan dekat yang sudah kami jalani bersama ini sudah terjalin sejak 15 Mei 2009 dimana menurutku sudah lebih dari cukup untuk meningkatkan status hubungan ke tingkat yang lebih tinggi lagi, naik kelas atau sama-sama menuju tujuan yang sama untuk menjadi tua bersama membentuk keluarga kecil bahagia bersama memuliakan nama-Nya. Untuk itulah aku bisa dibilang cukup sering menanyakan kelanjutan dari hubungan kami, masa mau begini terus kapan mau diresmikan sehingga kami punya cukup waktu untuk mempersiapkan segala sesuatunya.

Penasaran mau tau bagaimana kelanjutan percakapan kami dihari itu? Baiklah, berikut lanjutannya :

diaSaya siap u/ hidup sendiri, itu opiniku...
Semangat pagi .... sukses u/ hari ini yaaaa....
akuJd memang sdh gak ada kemungkinan/harapan yaaa....?
Semangat pagi, sukses juga u/ hari ini yaaaa......
diaGak ada harapan? Kyknya bkn saya yg tdk berikan hal itu.... Knp topiknya jadi begini yaaa...
akuBukan dirimu yg tdk berikan hal itu? Jd siapa dunk???
Knp topiknya jd begini? Entahlah mgk memang sdh diatur sm “dalang”nya kalee...
diaKyknya dikau yg ngotot u/ nikah dng minta spy saya pindah agama. Smtr saya mengusulkan spy kita tetap pd agama kita masing2....
Sbg syarat u/ menikah...
*jadijugadebatnya...
akuO itu....
APS YTH.....
Tujuan u/ menikah itu adlh membentuk keluarga yg sakinah, mawadah dan warohmah....
Apakah tujuan itu bisa tercapai o/ pernikahan yg beda agama? Jwbnya tidak...
Makanya daku selalu memberi waktu u/ dirimu berpikir setiap dirimu mnt waktu...
Tapi tampaknya dirimu tdk pernah serius memikirkan hal tsb....
Jujur, sy merasa digantung2....
Malah kdg kepikiran jelek, kl dirimu hny mau mempermainkan gw...
Huhhhhh.... Bodohnya gw yaaaa....
......Silakan kalau mau kasih tanggapan......
Tp nt gw menanggapinya lbh lanjutnya jika sdh jam 12 yaaaa....
* maksudnya pada saat istirahat makan siang
diaSy tdk pernah py niat u/ membuat dirimu sedih, apalagi mempermainkan dan menggantung status.....
Sy kira dirimu sdh tau dimana posisi saya....
Tapi bila memang dirimu butuh kepastian, saya berikan keputusan ini....
Saya tidak mau meninggalkan agama yg sy ikuti, jalani, dan sy geluti sejak sy kecil.
Untuk itu, mari kita sadari posisi kita itu. Caranya dgn menghentikan hubungan yg terjadi selama ini.
Sy mhn maaf u/ semua kesalahan yang saya buat
Saya beruntung bisa kenal secara intim dng dirimu
Tapi, bila memang harus berhenti. Maka memang harus berhenti.
Demikian...
APS...


Setelah jam istirahat tiba, dengan diawali menyebut nama-Nya yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang serta setelah memikirkan secara komprehensif dan memohon petunjuk pada-Nya dengan hari ikhlas penuh harap berpasrah hati, aku berusaha sekuat tenaga untuk memberi tanggapan sesuai janjiku.

akuInnalillahi wa inna ‘illaihirojiun... “sesungguhnya kita semua adalah milik-Nya dan kita semua akan berpulang kepada-Nya”
Jd itu keputusanmu? Baiklah, kl memang itu sdh mjd keputusanmu gw terima dng lapang dada *tp knp gak dr dulu aja siy ?
Semoga ini adlh keputusan yg terbaik u/ kita berdua....
Gw jg udh pasrahkan mengenai hubungan kita kepada-Nya....
“.....dengan berserah diri kpd-Nya hati mnjd tentram”
FYI hr ini 4 thn yg lalu (22/02/08) gw kehilangan bokap gw....
Well, mgk memang sdh “jln” gw....
Anyway gw mohon maap u/ semua hal2 yg krg berkenan baik yg disengaja maupun yg tdk.....
Pd kesempatan ini gw jg mengucapkan terima kasih u/ bny hal yg gak bs gw sebutkan satu per satu....
Gw berdoa u/ kebahagiaan dirimu, sukses selalu yaaaa....
Bismillahirohmanirrohim.... Dng menyebut nama-Nya yg Maha Pemurah dan Maha Penyayang, semoga IA akan segera memberiku penggantimu yg bisa u/ diajak membangun keluarga yg sakinah, mawadah dan warohmah....
PS : uang yg USD. 100, nt gw transfer IDR sbsr yg dulu dikau transfer yaaa


Demikianlah pembicaraan kami via chatting menggunakam whatsapp messenger di hari itu Rabu 22/02/12 dan merupakan pembicaraan terakhir hingga tulisan ini dibuat. Kalau ditanyakan bagaimana perasaanku saat itu? hmmmm.... tak dapat diungkapkan dengan kata-kata...

Keesokan harinya aku segera mentransfer uang sejumlah yang aku sebutkan diatas ke rekening dirinya, namun entah mengapa aku tidak mengkonfirmasi kepadanya. Mungkin dengan harapan ketika dirinya mengetahui ada dana masuk ke rekeningnya, ia akan segera menghubungi aku tapi ternyata tidak.

Hari ini, saat tulisan ini dibuat genap dua bulan sudah kami tak saling berhubungan dan berkomunikasi. Akankah ini akhir sesungguhnya dari hubungan kami? Haruskah hubungan yang selama ini terjalin dengan begitu indahnya harus berakhir karena perbedaan keyakinan? Dapatkah terjalin lagi? Atau sekedar menjaga tali silaturahmi??? Wallahu’alam bin shawab, hanya Tuhan yang tau apa makna dan tujuan dari semua ini, biarlah Tangan-Nya yang kuasa mengaturnya untuk kami.....

"RABBANA HABLANA MIN AZWAANIA, WA DZURRIYYATINA QURRATA A'YUNIW, WAJ'ALNA LIL MUTTAQIENA IMAAMAA"

"Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami jodoh [2] kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang2 yang bertakwa" (QS 25:74)

“ROBBI LAA TADZARNI FARDAN WA ANTA KHOIRUL WAARITSIN”
“Ya Allah janganlah engkau tinggalkan aku seorang diri dan engkau sebaik2nya dzat yang mewarisi”

“ROBBI HABLII MILLADUNKA ZAUJAN THOYYIBAN WAYAKUUNA SHOOHIBAN LII FIDDIINI WADDUNYAA WAL AAKHIROH”
“Ya Robb, berikanlah kepadaku suami yang terbaik dari sisi-Mu, suami yang juga menjadi sahabatku dalam urusan agama, urusan dunia & akhirat”

"ALLAAHUMMAFTAHLII HIKMATAKA WANSYUR ‘ALAYYA MIN KHOZAA INI ROHMATIKA YAA ARHAMAR-ROOHIMIIN”
“Ya Allah bukakanlah bagiku hikmah-Mu dan limpahkanlah padaku keberkahan-Mu, wahai Yang Maha Pengasih dan Penyayang”

"ROBBI INNII LIMAA ANZALTA ILAYYA MIN KHOIRIN FAQIIR"
"Ya Robb, sesungguhnya aku sangat memerlukan suatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku” (Q.S. 28 : 24)


“HASBUNALLOOH WANI’MAL WAKIIL NI’MAL MAULA WANI’MAN NASHIIR”
"Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung, Dia adalah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong" (Q.S. 3 : 173 & 8 : 40)

“ROBBANAA HABLANAA MIN AZWAAJINAA WADZURRIYYAATINAA QURROTA A’YUN WAJ ‘ALNAA LIL MUTTAQIINA IMAAMAA”
“Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri2 kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami) dan jadikanlah kami imam bagi orang2 yang bertakwa”(Q.S. 25 : 74)

.:SiBart @220412:.

Rabu, 18 April 2012

Teringat (Genap) Tiga Tahun Mengenal Dirimu


"...mengenang tiga tahun mengenalmu..."


Semangat pagi, ku gowes si Kuda Merah (sepeda MTB) ku bersama teman-teman menuju TKP untuk survey lokasi. Setibanya di TKP seseorang sambut kami dengan senyum dan keramahan. Sepanjang pagi dan siang Hari Sabtu itu ia temani kami menyusuri pematang sawah, menapaki kebun, keluar masuk perkampungan penduduk. Seseorang tersebut guidance kami dengan penuh kesabaran hingga berakhir di sebuah pos dengan diskusi ringan. Begitulah kejadian di hari itu, tepat satu minggu sebelum hari “h” sebuah event.

Hari demi hari berlalu melewati minggu ke minggu jalani bulan yang satu menuju bulan yang lain hingga bilangan tahun. Hari ini, Rabu 18 April 2012 genap tiga tahun aku mengenalnya, ia mengenalku dan kami saling mengenal :-) sejak hari itu Sabtu, 18 April 2009. Sekedar mengenal saja.

Entah mengapa dihari ini genap tiga tahun perkenalan kami, semua “rekaman” dihari itu menari-nari dalam benakku. Terbayang jelas secara detail tahap demi tahap, mulai awal hingga akhir... tidak ada yang special.

Untuk itulah aku meng-“abadikan”-kan ingatanku tiga tahun yang lalu dengan rangkaian kata. Mungkin tanpa makna, tapi yang pasti meninggalkan kenangan sejak hari itu hingga hari ini dan tanya juga berjuta doa + harapan semoga Tuhan selalu menjaga dan melindungi dirimu dimanapun kau berada, menyayangi dan mencintai dirimu dengan segala cinta-Nya, aminnnn.....


.:SiBart @180412